Para pedagang hewan di Pasar Barito, Jakarta Selatan, tengah menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian. Meski telah menerima informasi terkait rencana relokasi, banyak dari mereka yang tetap memilih bertahan di kios hingga ada kejelasan lebih lanjut.
Ketidakpastian ini datang karena beberapa pedagang belum menerima surat resmi dari pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Mereka merasa keberadaan surat tersebut sangat penting untuk mengkonfirmasi proses pemindahan yang akan segera dilakukan.
“Kami tidak menolak relokasi, namun kami perlu kepastian,” ungkap Ketua Paguyuban Pedagang Barito, Karno, di lokasi pasar. Mereka berharap ada komunikasi yang jelas dari pemerintah mengenai langkah-langkah yang akan diambil.
Menghadapi Tanpa Surat Resmi: Protes Pedagang Pasar Barito
Kondisi yang dihadapi pedagang menunjukkan bagaimana relokasi sering kali tidak disertai persiapan yang matang. Sebagian besar pedagang berjualan seperti biasa, dengan harapan bisa berbagi keluhan mengenai keputusan relokasi yang mereka terima.
Sebagian dari mereka mengungkapkan kekhawatiran mereka yang lebih terkait dengan kios pengganti yang belum dibangun. “Jika lokasi baru di Lenteng Agung belum siap, ke mana kami harus pergi?” tanya Karno.
Faktanya, total terdapat 137 pedagang di sepanjang Jalan Barito. Selain menjual hewan peliharaan, mereka juga menawarkan berbagai makanan dan buah-buahan, menciptakan keberagaman yang menarik bagi pengunjung.
Rencana Relokasi Terkait Pembangunan Taman ASEAN
Rencana pemerintah untuk merelokasi pasar ini tidak terlepas dari proyek pembangunan Taman ASEAN yang mencakup konektivitas tiga taman: Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser. Relokasi tersebut diharapkan dapat memberikan wajah baru pada kawasan tersebut.
Namun, keputusan ini tidak serta merta membuat pedagang bersemangat. Mereka menginginkan agar kios baru dapat siap dipakai sebelum mereka meninggalkan lokasi yang telah menjadi tempat tinggal bisnis mereka selama bertahun-tahun.
Karno juga menekankan pentingnya fasilitas bagi pedagang. “Kami berharap pemerintah tidak hanya memindahkan kami secara fisik tetapi juga memastikan kelanjutan usaha kami,” katanya menegaskan.
Harapan dan Permintaan dari Para Pedagang
Bagi pedagang, proses relokasi tidak hanya sekadar mengubah alamat, tetapi juga berhubungan langsung dengan keberlangsungan hidup mereka. Di tengah situasi ini, mereka berharap ada bantuan dari pemerintah untuk memastikan bahwa proses ini berjalan dengan baik.
Salah satu harapan mereka adalah adanya kendaraan angkut dan dukungan lainnya dari pemerintah. Wali Kota Jakarta Selatan, Muhammad Anwar, menyatakan dukungannya dengan berkomitmen untuk membantu para pedagang selama masa transisi ini.
“Kami akan memastikan semuanya berjalan lancar termasuk penyediaan alat transportasi,” kata Anwar. Meskipun demikian, dukungan tersebut masih harus direalisasikan dalam praktiknya.
Dengan berbagai tantangan yang ada, situasi di Pasar Barito kini mencerminkan perjuangan untuk mempertahankan sumber pendapatan. Pedagang menginginkan pemerintah melakukan lebih dari sekedar merelokasi; mereka menuntut kejelasan dan dukungan nyata di tengah lemahnya jaminan untuk masa depan mereka.
Saat ini, semua mata tertuju pada langkah pemerintah selanjutnya, yang diharapkan dapat memberikan solusi bagi para pedagang yang berjuang untuk mengembangkan usaha mereka di tempat baru. Banyak harapan bahwa proses ini tidak hanya akan berujung pada pindah kios, tetapi juga menjadi awal yang lebih baik bagi semua pihak.