PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), yang lebih dikenal sebagai InJourney, baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Kebudayaan dalam pengelolaan kompleks Candi Borobudur. Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan Candi Borobudur sebagai destinasi pariwisata spiritual yang kaya akan nilai budaya dan sejarah.
Nota kesepahaman ini mencakup beberapa aspek, termasuk manajemen sumber daya manusia dan pertukaran data, yang dirancang untuk menciptakan pengelolaan kompleks Candi Borobudur yang terpadu. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat peran InJourney dalam pengelolaan destinasi tersebut demi kelestarian budaya dan spiritual.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah positif yang mencerminkan sinergi antar entitas. Menurutnya, dengan kolaborasi ini, Candi Borobudur diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk menikmati dan menjaga warisan budaya yang ada secara lestari.
Pentingnya Pengelolaan Candi Borobudur secara Terpadu
Candi Borobudur memiliki sejarah yang sangat kaya dan menjadi salah satu ikon pariwisata Indonesia. Oleh karena itu, pengelolaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab. Konsep pengelolaan terpadu ini bertujuan untuk melibatkan berbagai pihak demi kepentingan semua orang.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan pengunjung tidak hanya mendapatkan pengalaman spiritual, tetapi juga memahami lebih dalam mengenai sejarah dan budaya yang ada. InJourney berkomitmen untuk melestarikan nilai-nilai yang terkandung dalam Candi Borobudur, dan dengan demikian, menjaga kekayaan budaya bangsa.
Maya juga menjelaskan bahwa dengan menempatkan Candi Borobudur dalam pengelolaan yang lebih terorganisir, mereka berharap dapat menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi pengunjung. Beberapa program berbasis budaya akan diperkenalkan demi menambah daya tarik kunjungan ke lokasi tersebut.
Kolaborasi untuk Membangun Ruang Hidup Budaya
Kerja sama dengan Kementerian Kebudayaan diharapkan dapat menjadi dasar untuk menciptakan ruang hidup budaya yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Borobudur sebagai situs budaya penting harus dikelola dengan mempertimbangkan manfaat bagi masyarakat sekitar. Hal ini akan membantu menciptakan sinergi antara pelestarian budaya dan pemanfaatan pariwisata.
Menteri Kebudayaan menekankan pentingnya penataan yang baik untuk menjadikan Candi Borobudur sebagai situs yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Ini termasuk pengelolaan alur kunjungan yang efisien dan pengembangan program seni yang beragam.
Dengan demikian, pengunjung tidak hanya akan mengagumi keindahan Candi Borobudur, tetapi juga merasakan pengalaman budaya yang lebih mendalam. Upaya ini diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan lokal maupun internasional.
Langkah-Langkah Strategis untuk Meningkatkan Pariwisata
InJourney berkomitmen untuk mempromosikan pariwisata melalui berbagai strategi, termasuk program familiarization trip. Salah satu langkah penting adalah menghubungkan konektivitas antara berbagai kota dan destinasi, seperti Bangkok dan Yogyakarta. Melalui program ini, agen perjalanan akan diajak untuk mengeksplorasi potensi wisata yang ada.
Salah satu daya tarik utama dari pengelolaan Candi Borobudur adalah menciptakan nilai ekonomi sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Kesejahteraan sosial menjadi prioritas utama, dan InJourney berusaha mengukur keberhasilan berdasarkan parameter tersebut.
Selain itu, kerja sama dengan Kementerian Kebudayaan juga bertujuan untuk memastikan pengelolaan dilakukan secara efektif dan akuntabel. Dengan demikian, diharapkan setiap inisiatif dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar dan lingkungan.