Proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B kini semakin menunjukkan kemajuan signifikan. Hingga awal bulan September, progress pembangunan telah mencapai 67,12 persen, menandai langkah penting dalam upaya meningkatkan infrastruktur transportasi di Jakarta.
Corporate Secretary PT Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, mengungkapkan bahwa proyek ini saat ini dalam tahap pemasangan slab deck dan jalur rel. Selain itu, metode balance cantilever digunakan untuk pemasangan struktur balok girder yang melintasi Tol Wiyoto Wiyono, yang dirancang untuk mempercepat waktu pengerjaan.
Pemasangan pondasi jalur layang di sekitar Pintu Air Manggarai dan Flyover Matraman sedang berlangsung. Pekerjaan pada struktur Stasiun Manggarai juga sedang dalam proses penyelesaian, menunjukkan adanya sinergi yang baik dalam proyek ini.
Perkembangan Pembangunan Stasiun dan Infrastruktur Lainnya di Jakarta
Stasiun Rawamangun dan Matraman berada di tahap akhir arsitektur, menambahkan optimisme atas kecepatan penyelesaian proyek. Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B direncanakan untuk segera mencapai penyelesaian, sehingga bisa digunakan oleh publik dan memperluas opsi transportasi di ibu kota.
Lintasan sepanjang 6,4 kilometer ini merupakan kelanjutan dari fase 1A yang menghubungkan Pegangsaan Dua-Velodrome. Proyek ini berencana untuk menambah lima stasiun baru, yaitu Pemuda Rawamangun, Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, Matraman, dan Manggarai.
Keberadaan LRT Jakarta Fase 1B diharapkan dapat meningkatkan interaksi antara moda transportasi publik dan mendorong lebih banyak orang untuk menggunakan transportasi umum. Dengan demikian, proyek ini diharapkan mampu mendukung upaya pengurangan kemacetan yang selama ini menjadi masalah di Jakarta.
Kerja Sama untuk Meningkatkan Aksesibilitas Transportasi di Jakarta
PT LRT Jakarta bekerja sama dengan PT Summarecon Agung Tbk untuk memperkuat aksesibilitas transportasi melalui pembangunan jembatan penghubung. Jembatan ini sepanjang 120 meter, ditambah 20 meter menuju GAFOY, yang menghubungkan stasiun dengan Summarecon Mall Kelapa Gading.
President Director Summarecon Agung, Adrianto P. Adhi, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini merupakan bentuk dukungan terhadap pengembangan transportasi publik di Jakarta. Ia berharap jembatan ini dapat meningkatkan kenyamanan bagi pengguna transportasi yang ingin mengakses pusat perbelanjaan.
Konsep desain jembatan direncanakan dalam bentuk open air dengan atap, memungkinkan sirkulasi udara yang baik. Keamanan jembatan juga diutamakan dengan pemasangan CCTV dan petugas jaga, beroperasi sesuai jam mall dari pukul 10.00 hingga 22.00 WIB.
Harapan dan Komitmen untuk Masa Depan Transportasi Publik di Jakarta
Direktur Utama PT LRT Jakarta, Hendri Saputra, menekankan bahwa jembatan penghubung ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam menyediakan konektivitas yang efisien. Ia percaya bahwa menghubungkan transportasi publik dengan ruang komersial akan mengubah pola mobilitas masyarakat Jakarta.
Inisiatif ini juga diharapkan akan mendorong masyarakat untuk beralih dari penggunaan kendaraan pribadi, sehingga mengurangi kemacetan dan dampak negatif lainnya. Kerja sama ini tidak hanya sekadar inovasi, tetapi juga menciptakan nilai tambah yang nyata bagi masyarakat.
PT LRT Jakarta berkomitmen untuk terus mencari peluang kerja sama lainnya untuk mendukung mobilitas warga. Hal ini diharapkan dapat memperkuat peran transportasi publik dalam menghubungkan berbagai titik strategis di kota ini, menjadikannya lebih efisien dan berkelanjutan.