Saturday, August 2, 2025
    Sigarmas.co.id
    No Result
    View All Result
    • Login
    • Home
    • Ekonomi
    • Finansial
    • Lifestyle
    • Market
    • Tekno
    • Home
    • Ekonomi
    • Finansial
    • Lifestyle
    • Market
    • Tekno
    No Result
    View All Result
    Morning News
    No Result
    View All Result
    Home Market

    Pendapatan BUMI Resources Capai US$2.300 Juta pada Semester Pertama 2025

    Herza Pratama by Herza Pratama
    August 2, 2025
    in Market
    0
    Pendapatan BUMI Resources Capai US$2.300 Juta pada Semester Pertama 2025
    0
    SHARES
    0
    VIEWS
    Share on FacebookShare on Twitter

    PT BUMI Resources Tbk (BUMI) baru saja melaporkan pendapatan konsolidasi perusahaan yang mencapai US$2.300 juta hingga semester pertama 2025. Meskipun angkanya sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya, penurunan tersebut diakibatkan oleh harga jual rata-rata batu bara yang mengalami penurunan sebesar 19%.

    Dengan hasil tersebut, laba usaha BUMI tercatat sebesar US$114,8 juta, berkurang dari US$143,2 juta pada tahun lalu. Namun, BUMI berhasil mempertahankan marjin operasional pada angka 5%, sementara laba yang bisa diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$20,4 juta selama periode yang sama.

    READ ALSO

    Warga RI Harus Waspada Terhadap Pinjol Ilegal dari Luar Negeri

    Laba Emiten Nikel Rp 41456 Miliar di Semester I 2025

    Berdasarkan ketentuan PSAK 111, jika mengabaikan KPC, BUMI menunjukkan pertumbuhan pendapatan sebesar 13,8% dari US$595,84 juta pada semester I 2024 menjadi US$677,93 juta di tahun 2025. Ini menjadi indikasi positif bagi performa perusahaan meskipun kondisi pasar batu bara tidak menguntungkan.

    Dalam laporan keuangan yang berakhir pada 30 Juni 2025, penjualan batu bara masih menjadi kontributor utama pendapatan. Jumlah penjualan tercatat sebesar US$365,74 juta, sementara penjualan emas meningkat pesat menjadi US$117,61 juta dari US$60,05 juta tahun lalu, mencerminkan diversifikasi yang semakin berhasil.

    Strategi Diversifikasi Bisnis Untuk Masa Depan

    BUMI sedang gencar melakukan diversifikasi bisnis untuk mengurangi ketergantungan pada sektor batu bara. Baru-baru ini, perusahaan ini menjalin kesepakatan awal dengan Wolfram Limited, perusahaan tambang emas dan tembaga yang berbasis di Australia, sebagai langkah strategis yang penting.

    Akuisisi terhadap Wolfram menjadi bagian dari rencana transformasi BUMI yang lebih luas. Dengan potensi produksi emas dan tembaga yang cepat, langkah ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi seluruh pemegang saham.

    Meski begitu, penyelesaian akuisisi ini masih bergantung pada persetujuan dari Foreign Investment Review Board (FIRB) di Australia. BUMI harus menunggu lampu hijau sebelum bisa melanjutkan langkah ini, dan hal ini menunjukkan ketelitian dalam pengambilan keputusan.

    Sejak beberapa tahun terakhir, BUMI telah melakukan kajian mendalam sebagai bagian dari strategi diversifikasi. Fokus utama saat ini adalah pada aset-aset yang sedang dalam tahap produksi atau yang memiliki potensi produksi dalam waktu dekat, menunjukkan komitmen jangka panjang untuk pertumbuhan.

    Peningkatan Penjualan Emas dan Perak yang Menguntungkan

    Melihat lebih dalam pada laporan keuangan, peningkatan penjualan emas dan perak memberikan gambaran optimis bagi BUMI. Penjualan emas naik tajam menjadi US$117,61 juta, menandakan bahwa diversifikasi produk mulai membuahkan hasil yang positif.

    Lebih lanjut, penjualan perak juga menunjukkan peningkatan signifikan, dari US$1,22 juta tahun lalu menjadi US$3,23 juta. Ini merupakan indikator bahwa usaha BUMI dalam memperluas basis pendapatannya tidak sia-sia dan berdampak pada keuangan perusahaan secara keseluruhan.

    Peningkatan penjualan ini tidak hanya memberikan kontribusi positif bagi laporan keuangan, tetapi juga meningkatkan ketahanan perusahaan dalam menghadapi volatilitas harga batu bara. Keberagaman produk menjadi faktor kunci dalam strategi masa depan BUMI.

    Strategi menjaga marjin operasional yang konsisten juga menunjukkan bahwa BUMI mengelola biaya dengan baik. Meskipun mengalami penurunan pendapatan dari batu bara, kemampuan untuk mengendalikan biaya berkontribusi pada laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

    Tantangan dan Peluang di Masa Depan

    Tentunya, BUMI akan menghadapi tantangan dalam mengadaptasi bisnisnya ke pasar yang berubah dengan cepat. Fluktuasi harga batu bara dan kebutuhan untuk beralih ke energi yang lebih berkelanjutan menjadi perhatian utama bagi banyak perusahaan di sektor ini.

    Namun, peningkatan fokus BUMI pada produksi mineral kritis dan hilirisasi dapat membuka peluang baru. Dengan potensi produksi dari Wolfram, mereka berusaha untuk mengimbangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh kurva harga batu bara yang menurun.

    Investasi dalam sektor yang lebih berkelanjutan dapat membuat BUMI tetap relevan di tengah perubahan kebijakan global. Menggabungkan inovasi dengan pendekatan yang lebih efisien akan menjadi kunci dalam mempertahankan daya saing di masa depan.

    Fokus pada penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional seharusnya terus digenjot. Melobi dukungan pemerintah untuk investasi di area yang lebih inovatif dapat mendatangkan manfaat jangka panjang bagi perusahaan.

    Tags: BUMICapaiJutapadaPendapatanPertamaResourcesSemesterUS2.300

    Related Posts

    Warga RI Harus Waspada Terhadap Pinjol Ilegal dari Luar Negeri
    Market

    Warga RI Harus Waspada Terhadap Pinjol Ilegal dari Luar Negeri

    August 1, 2025
    Laba Emiten Nikel Rp 41456 Miliar di Semester I 2025
    Market

    Laba Emiten Nikel Rp 41456 Miliar di Semester I 2025

    August 1, 2025
    Warga RI Kesulitan Beli Mobil, Laba Anjlok 21%
    Market

    Warga RI Kesulitan Beli Mobil, Laba Anjlok 21%

    July 31, 2025
    Mekanisme Perlindungan Kripto oleh Asosiasi Fokus
    Market

    Mekanisme Perlindungan Kripto oleh Asosiasi Fokus

    July 31, 2025
    Saham Konglomerat Anjlok, IHSG Jatuh Drastis
    Market

    Saham Konglomerat Anjlok, IHSG Jatuh Drastis

    July 30, 2025
    Laba Emiten Anjlok 20,03% di Semester I 2025
    Market

    Laba Emiten Anjlok 20,03% di Semester I 2025

    July 30, 2025
    Next Post
    Daya Beli Menurun, Namun Perawatan Diri Tetap Jadi Prioritas

    Daya Beli Menurun, Namun Perawatan Diri Tetap Jadi Prioritas

    POPULAR NEWS

    No Content Available

    Berita Terkini

    Langkah Indonesia Mencapai Kesepakatan Penurunan Tarif dengan Amerika Serikat

    Langkah Indonesia Mencapai Kesepakatan Penurunan Tarif dengan Amerika Serikat

    August 1, 2025
    Laba Anjlok 81 Persen pada Semester I 2025

    Laba Anjlok 81 Persen pada Semester I 2025

    August 1, 2025
    Saham Konglomerat Anjlok, IHSG Jatuh Drastis

    Saham Konglomerat Anjlok, IHSG Jatuh Drastis

    July 30, 2025
    Bunga Penjaminan Bank LPS Ditekan Menjadi 4 Persen

    Bunga Penjaminan Bank LPS Ditekan Menjadi 4 Persen

    July 29, 2025
    Logo Sigarmas

    Jl. Tanjung Duren Dalam No.18, Grogol Petamburan, Jakarta Barat (11470)
    +62812 6888 0169
    [email protected]

    Follow us

    Categories

    • Ekonomi
    • Finansial
    • Lifestyle
    • Market
    • Tekno

    Recent Posts

    • Daya Beli Menurun, Namun Perawatan Diri Tetap Jadi Prioritas
    • Pendapatan BUMI Resources Capai US$2.300 Juta pada Semester Pertama 2025
    • Revitalisasi Candi Nandi sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO
    • Larangan Tantiem-Insentif untuk Komisaris BUMN, Direksi Diperbolehkan

      Copyright © 2025 sigarmas.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang. sigarmas.id. sigarmas.id.

      No Result
      View All Result

      Copyright © 2025 sigarmas.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang. sigarmas.id. sigarmas.id.

      Welcome Back!

      Login to your account below

      Forgotten Password?

      Retrieve your password

      Please enter your username or email address to reset your password.

      Log In