Kepala BP BUMN Dony Oskaria menyampaikan bahwa rute kereta rel listrik (KRL) akan diperluas hingga ke Cikampek dan Sukabumi. Rencana ini diharapkan dapat terwujud tahun depan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan layanan transportasi publik di Indonesia.
Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Dony mengungkapkan bahwa proyek ini merupakan langkah strategis untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan transportasi yang lebih efisien. Pelaksanaan elektrifikasi kereta api ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik yang lebih baik.
Dony menambahkan bahwa PT KAI (Persero) akan mendapatkan dukungan Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,8 triliun untuk tahun anggaran 2025. Dana ini akan dialokasikan untuk pengadaan trainset baru yang akan mendukung operasional KRL di Jabodetabek.
Rencana Perluasan Jaringan Kereta Rel Listrik di Indonesia
Perluasan jaringan kereta rel listrik diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di daerah perkotaan. Dengan bertambahnya rute menuju Cikampek dan Sukabumi, diharapkan mobilitas masyarakat akan semakin meningkat.
Rute baru ini juga akan mempermudah akses bagi penduduk yang ingin bepergian ke ibukota atau sebaliknya. Dampaknya, akan ada peningkatan perekonomian di wilayah-wilayah tersebut karena semakin mudahnya aksesibilitas.
Dalam pembahasan rencana ini, Dony juga menyatakan pentingnya dukungan semua pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah. Keselarasan antara kebijakan dan pelaksanaan di lapangan akan menjadi kunci keberhasilan proyek ini.
Dana PMN untuk KAI dan Dua BUMN Lain
Selain PT KAI, dua BUMN lainnya juga mendapatkan alokasi PMN, yaitu PT Industri Kereta Api (INKA) dan PT Pelayaran Indonesia (Pelni). INKA akan mendapatkan Rp473 miliar untuk memperkuat kapasitas industri perkeretaapian, sementara Pelni menerima Rp2,5 triliun untuk pengadaan kapal penumpang baru.
INKA berencana menggunakan dana untuk memperluas fasilitas produksi, sementara Pelni akan melanjutkan pengadaan kapal sebagai bagian dari program pengembangan angkutan laut. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung sektor transportasi secara menyeluruh.
Dalam rapat yang sama, DPR juga menyetujui PMN untuk Badan Layanan Umum lainnya, seperti Sarana Multigriya Finansial (SMF) yang mendapatkan Rp6,68 triliun untuk pembiayaan rumah murah. Ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap akses perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Pentingnya Transformasi dan Dukungan Pemerintah
Proyek perluasan KRL dan penyuntikan modal bagi BUMN merupakan bagian dari upaya transformasi yang lebih besar dalam sektor transportasi. Dony menegaskan bahwa semua pihak harus berkolaborasi untuk mencapai tujuan ini secara efektif.
PMN yang dialokasikan juga akan berkontribusi pada peningkatan infrastruktur perkeretaapian dan jasa transportasi laut. Dengan demikian, diharapkan akan muncul keuntungan jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian nasional.
Belum lama ini, banyak orang mulai beralih ke moda transportasi publik sebagai respons terhadap kemacetan yang kian parah. Transformasi yang dilakukan diharapkan menjawab tantangan ini dengan lebih baik di masa depan.
















