Di musim panas, banyak orang di India mengalami dilema ketika menghadapi satu pertanyaan umum: “Bolehkah saya makan mangga?”. Pertanyaan ini tidak hanya berkaitan dengan keinginan menikmati rasa manisnya, tetapi juga dengan kekhawatiran kesehatan, terutama bagi mereka yang menderita diabetes.
Mangga, sebagai simbol musim panas, sering kali menjadi topik pembicaraan hangat. Sementara beberapa menghindarinya sepenuhnya, yang lain percaya bahwa mengonsumsinya dapat membawa manfaat bagi kesehatan, terutama dalam hal diabetes.
Sesungguhnya, pandangan mengenai konsumsi mangga di kalangan penderita diabetes sangat bervariasi. Ada anggapan bahwa mangga harus dihindari sepenuhnya, di sisi lain, ada keyakinan bahwa buah ini dapat membantu mengatasi diabetes. Ini menimbulkan kebingungan di kalangan pasien yang ingin tetap menjaga kesehatan mereka.
Pakar diabetes di Mumbai, Rahul Baxi, merespons dengan penjelasan bahwa hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa mangga tidak seburuk yang dibayangkan. Penelitian yang dilakukan di India menunjukkan bahwa konsumsi mangga dalam jumlah yang tepat dapat meningkatkan metabolisme dan kontrol gula darah.
Pemahaman Dasar tentang Diabetes Tipe 2 di India
Penderita diabetes tipe 2 adalah isu yang semakin meningkat di India, dengan lebih dari 77 juta orang dewasa terdiagnosis. Penyakit ini bersangkutan dengan berbagai faktor seperti usia, riwayat keluarga, dan gaya hidup.
Selain itu, diabetes tipe 2 merupakan salah satu penyebab utama beban penyakit global. Menurut data terbaru, diperkirakan bahwa angka ini akan terus meningkat dalam beberapa dekade mendatang, menjadikannya isu kesehatan yang penting untuk ditangani.
Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh menjadi resistan terhadap insulin. Pankreas tetap memproduksi insulin, tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengontrol asupan karbohidrat dan makanan lainnya, termasuk buah-buahan.
Manfaat dan Risiko Konsumsi Mangga bagi Penderita Diabetes
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mangga dapat memberikan respons glikemik yang sebanding atau bahkan lebih baik dibandingkan makanan lain, seperti roti putih. Ini memberikan harapan baru bagi mereka yang mencintai mangga tetapi takut untuk mengonsumsinya.
Studi yang dilakukan di India dengan melibatkan 95 peserta menunjukkan bahwa tiga varietas mangga, yaitu Safeda, Dasheri, dan Langra, dapat meningkatkan kesehatan metabolisme dan gula darah. Para peneliti menemukan bahwa kadar gula darah lebih stabil pada mereka yang mengonsumsi mangga.
Pertanyaan yang kini muncul adalah, berapa banyak mangga yang sebaiknya dikonsumsi? Menurut para ahli, kunci utama adalah moderasi. Mengonsumsi mangga dalam porsi yang telah ditentukan dapat memberikan manfaat tanpa membawa risiko berlebihan.
Rekomendasi mengenai Porsi dan Cara Mengonsumsi Mangga
Ahli gizi merekomendasikan agar penderita diabetes mengonsumsi mangga sekitar setengah porsi yang mengandung 15 gram karbohidrat. Idealnya, mangga dikonsumsi di antara waktu makan, bukan sebagai hidangan penutup.
Perpaduan mangga dengan protein atau serat dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Dengan cara ini, mangga akan memberikan nutrisi dan rasa, tanpa meningkatkan kadar glukosa secara signifikan.
Penting untuk tidak mengombinasikan mangga dengan sumber gula lainnya seperti nasi atau jus. Hal ini dapat mempengaruhi kontrol gula darah dan meningkatkan kadar glukosa.