Google, perusahaan teknologi terkemuka asal Amerika Serikat, baru-baru ini mengalami babak baru dalam perjalanannya di Australia. Pada Senin (18/8), mereka setuju untuk membayar denda sebesar 55 juta dolar Australia, yang setara dengan Rp581 miliar, terkait dengan praktik persaingan usaha yang tidak sehat.
Keputusan ini diambil setelah Australian Competition and Consumer Commission (ACCC) menemukan bahwa Google telah merugikan persaingan dengan membayar dua perusahaan telekomunikasi, Telstra dan Optus, untuk hanya memasang aplikasi pencarian mereka pada perangkat Android.
Praktik Persaingan yang Dikritik di Australia
Tindakan Google untuk membuat kesepakatan dengan kedua perusahaan tersebut dampaknya cukup signifikan. Hal ini mengakibatkan Telstra dan Optus hanya memasang Google Search di ponsel Android yang mereka jual, sementara mesin pencari lainnya diabaikan.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana raksasa teknologi dapat memengaruhi pasar dan menyulitkan pesaing. Selain itu, denda yang dijatuhkan semakin memperumit posisi Google di pasar Australia yang sudah penuh tantangan.
Bulan lalu, YouTube, yang juga merupakan bagian dari Google, menjadi sasaran pemblokiran oleh pihak berwenang Australia karena menerima pengguna di bawah usia 16 tahun. Hal ini semakin menambah kerumitan antara Google dan regulator di negara tersebut.
Gugatan Epic Games dan Dampaknya untuk Google
Pekan lalu, pengadilan memberikan putusan yang kurang menguntungkan bagi Google terkait gugatan dari Epic Games, perusahaan pengembang game Fortnite. Mereka menuduh Google dan Apple mencegah akses pada toko aplikasi tertentu di sistem operasi mereka, memperdalam tantangan hukum bagi Google.
Ketidakpastian ini menciptakan keraguan di kalangan investor dan pemangku kepentingan tentang bagaimana perusahaan akan menangani persaingan di pasar yang semakin ketat.
Pada isu persaingan usaha tidak sehat, ACCC menjelaskan bahwa Google bersepakat dengan Telstra dan Optus untuk membagi pendapatan iklan yang berasal dari Google Search pada perangkat Android. Ini dikatakan telah menghalangi keberadaan pesaing di pasar.
Proses Hukum dan Kerjasama Regulator
ACCC melanjutkan bahwa Google telah mengakui kesepakatan tersebut dan dampaknya terhadap persaingan pasar. Sebagai bagian dari resolusi, Google berkomitmen untuk tidak menandatangani kesepakatan serupa di masa depan.
Ketua ACCC, Gina-Cass Gottlieb, menyatakan bahwa keputusan ini berpotensi memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen Australia dalam hal mesin pencari. Hal ini diharapkan dapat membantu penyedia pencarian lain untuk mendapatkan lebih banyak eksposur.
Kemitraan antara Google dan ACCC telah mencegah litigasi yang berkepanjangan, namun pengadilan masih perlu memutuskan tentang apakah denda tersebut tepat.
Visi Ke Depan untuk Persaingan di Pasar Digital
Seorang juru bicara Google menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk memberikan lebih banyak fleksibilitas kepada produsen perangkat Android. Hal ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan persaingan sehat di antara perusahaan-perusahaan yang ada, termasuk kontributor baru.
Kebijakan ini menjadi penting untuk memastikan bahwa konsumen memiliki beragam pilihan dan tidak terjebak dalam ekosistem yang terpusat. Langkah-langkah ini juga bertujuan untuk menjaga biaya tetap rendah bagi konsumen.
Dalam konteks regulasi yang semakin ketat di dunia digital, Google tampaknya menyadari perlunya adaptasi untuk memenuhi tuntutan pasar dan ekspektasi para pemangku kepentingan.