Pentingnya perencanaan keuangan sering kali ditekankan sejak dini, namun pandangan ini tidak selalu sejalan dengan realitas yang dihadapi banyak orang. Di Indonesia, kebiasaan menabung dianggap sebagai langkah bijak untuk mencapai kestabilan finansial di masa depan, tetapi pendapat terbalik datang dari seorang konglomerat terkenal, Lo Kheng Hong.
Lo Kheng Hong percaya bahwa tindakan menabung di bank justru dapat membuat seseorang secara perlahan kehilangan nilai kekayaannya. Pandangan yang ia sampaikan ini tentu memicu perdebatan mengenai cara terbaik dalam mengelola dana yang dimiliki.
Menurut Lo Kheng Hong, menyimpan uang di dalam bank tidaklah efisien. Ia menegaskan bahwa nilai uang yang disimpan tersebut semakin tergerus oleh inflasi, yang membuatnya meragukan efektivitas dari kebiasaan menabung konvensional.
Pandangan Lo Kheng Hong tentang Investasi dalam Menangkal Inflasi
Lo Kheng Hong menyatakan, “Menyimpan uang di bank sebetulnya membuat kita miskin secara pelan-pelan karena nilai uang kita semakin hari semakin turun.” Pernyataan ini menjadi refleksi nyata bagi banyak orang yang menghadapi risiko kehilangan daya beli.
Selain mengkritisi kebiasaan menabung, Lo juga menilai bahwa membeli obligasi atau surat utang bukanlah pilihan bijak. Ia menilai imbal hasil dari investasi tersebut terlalu kecil untuk dapat mengimbangi inflasi yang terus menggerogoti nilai aset.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan, “Saya pun tidak membeli emas.” Hal ini menunjukkan bahwa ia lebih memilih untuk menjauh dari instrumen investasi yang dianggapnya tidak memberikan keuntungan yang signifikan dalam jangka panjang.
Arah Investasi yang Diharapkan oleh Lo Kheng Hong
Lo Kheng Hong lebih tertarik kepada investasi saham, yang terbukti memberinya kekayaan yang substansial. Ia mengungkapkan bahwa pengalamannya dengan saham PT United Tractors Tbk (UNTR) adalah momen penting dalam karier investasinya.
Ia menjelaskan, “Bursa saham Indonesia menawarkan imbal hasil tertinggi di antara bursa utama di dunia bagi investor jangka panjang.” Pandangan ini menjadi salah satu alasan dasar mengapa ia memilih untuk berinvestasi di instrument saham.
Dari pengalamannya, Lo Kheng Hong menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia belum sepenuhnya menyadari potensi besar yang ditawarkan oleh saham. Ia mencatat bahwa hampir 99% masyarakat lebih memilih menempatkan dana mereka di bank atau properti daripada di pasar saham, sehingga membuat mereka melewatkan peluang investasi yang lebih menguntungkan.
Strategi Investasi yang Layak Dicontoh dari Lo Kheng Hong
Lo Kheng Hong dikenal sebagai sosok yang sangat teliti dalam memilih investasi. Dia sering menghabiskan waktu untuk menganalisa laporan keuangan sebelum memutuskan untuk membeli sebuah saham. Pendekatan ini menunjukkan bahwa dia tidak sembarangan dalam berinvestasi.
Salah satu pengalaman awalnya yang berharga terjadi pada tahun 1998, saat ia membeli saham PT United Tractors Tbk. Atas analisis mendalam, meskipun laba bersih perusahaan saat itu minus Rp 1 triliun, ia tetap merasa yakin akan potensi keuntungan di masa mendatang.
Lo mempertimbangkan bahwa laba bersih yang negatif tersebut lebih disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar. Keputusan ini menjadi salah satu cikal bakal kesuksesannya sebagai investor saham, dan ia terus mengulangi strategi yang sama pada saham-saham lainnya, memanfaatkan analisis yang mendalam untuk mencapai keuntungan yang diinginkan.
















