Gunung berapi Taftan, yang terletak di selatan Iran, kini menunjukkan tanda-tanda aktivitas yang mengejutkan setelah lama dianggap tidak aktif. Penelitian terbaru menunjukkan adanya perubahan signifikan pada permukaan tanah di kawasan tersebut, yang dapat menandakan kebangkitan potensi vulkanis gunung ini.
Peningkatan lantai tanah di sekitar puncak Taftan mencapai sekitar 3,5 inci dalam rentang 10 bulan terakhir. Perubahan ini kemungkinan disebabkan oleh peningkatan tekanan gas yang terakumulasi di bawah permukaan gunung, sehingga memerlukan perhatian dan pengawasan lebih lanjut dari pihak berwenang setempat.
Penemuan ini datang dari studi yang diterbitkan di jurnal Geophysical Research Letters, menggambarkan bagaimana monitoring intensif perlu dilakukan untuk memastikan keselamatan masyarakat. Sebelumnya, Taftan dianggap tidak berbahaya dan bahkan sudah tidak aktif selama lebih dari 700.000 tahun.
Aktivitas Terbaru Gunung Berapi Taftan yang Mencolok
Menurut Pablo González, ahli vulkanologi yang terlibat dalam penelitian ini, temuan terbaru menunjukkan bahwa sistem vulkanik di bawah Taftan tidak sepenuhnya mati. Hal ini memberikan indikasi bahwa gunung ini sebenarnya masih dalam keadaan dorman.
González menegaskan pentingnya pengawasan yang lebih ketat untuk memantau perkembangan aktivitas vulkanik yang mungkin terjadi di masa mendatang. Meskipun tidak ada alasan untuk panik saat ini, kesiapsiagaan harus tetap menjadi prioritas.
Dengan tinggi mencapai 3.940 meter, Taftan terletak di antara daerah pegunungan dan formasi vulkanik yang terbentuk melalui proses subduksi. Saat ini, gunung berapi ini juga menunjukkan adanya sistem hidrotermal aktif serta keluarnya gas sulfur dari fumarol yang ada di sekitarnya.
Pemantauan dan Penelitian yang Diperlukan
Mohammadhossein Mohammadnia, seorang mahasiswa doktoral, memulai penelitian ini dengan memeriksa citra satelit Taftan pada tahun 2020. Namun, temuan terbaru menunjukkan bahwa ada tanda-tanda emisi gas di tempat tersebut, yang dapat tercium dari jarak cukup jauh.
Citra satelit buatan menunjukkan adanya peningkatan di permukaan tanah, menandakan tekanan di bawah permukaan yang meningkat. Hal ini memberikan dasar bagi penelitian lebih lanjut untuk mencari tahu aktivitas sebenarnya di dalam gunung tersebut.
Pengamatan terhadap gas yang keluar dari gunung berapi ini dapat memberikan wawasan lebih lanjut mengenai potensi erupsi di masa mendatang. Gonzalez menjelaskan bahwa tujuan dari penelitian ini bukanlah untuk menimbulkan ketakutan, melainkan seruan untuk meningkatkan perhatian dari pemerintah dan pihak berwenang setempat.
Pentingnya Kesadaran dan Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bahaya Vulkanis
Kesadaran masyarakat mengenai potensi bahaya dari gunung berapi yang dianggap tidak aktif hingga saat ini sangat penting. Penelitian ini menjadi pengingat bahwa kondisi di bawah tanah dapat berubah dan mempengaruhi kegiatan sehari-hari di sekitarnya.
González menyatakan, “Kolaborasi dengan ilmuwan lain yang melakukan pemantauan gas merupakan langkah penting untuk mengontrol dan memahami perilaku gunung berapi.” Hal ini akan membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat terkait dengan pemukiman dan aktivitas masyarakat di area tersebut.
Ke depannya, pemantauan yang cermat terhadap setiap perubahan yang terjadi di dalam Gunung Taftan bisa menjadi kunci untuk mengantisipasi terjadinya letusan yang mungkin mengancam. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama antara para ilmuwan dan pemerintah daerah untuk melindungi warga.
















