Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen dalam pengembangan ekosistem Sustainable Aviation Fuel (SAF) dengan memanfaatkan minyak jelantah atau used cooking oil (UCO) sebagai bahan baku. Inisiatif ini menciptakan basis ekonomi sirkular yang melibatkan masyarakat secara langsung dalam mendukung transisi energi bersih yang semakin mendesak.
Melalui program pengumpulan minyak jelantah yang terintegrasi dengan aplikasi MyPertamina, Pertamina Patra Niaga telah menempatkan titik pengumpulan di lokasi strategis, termasuk SPBU dan fasilitas Pertamina lainnya. Upaya ini tak hanya mendukung penyediaan bahan baku SAF, tetapi juga memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat tingkat lokal.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menjelaskan bahwa dalam ekosistem SAF, peran Pertamina Patra Niaga adalah menyediakan feedstock dengan mengumpulkan minyak jelantah melalui dua jalur, yaitu jaringan ritel dan kemitraan kolektif atau industri. Kolaborasi ini diharapkan menjadi sinergi yang kuat dalam mencapai tujuan bersama.
Pentingnya Ekonomi Sirkular dalam Transisi Energi
Dalam era di mana keberlanjutan menjadi prioritas utama, ekonomi sirkular menawarkan jalan keluar yang inovatif. Konsep ini mengedepankan pemanfaatan sumber daya yang ada dengan cara yang efisien dan bertanggung jawab.
Melalui inisiatif pengumpulan minyak jelantah, Pertamina Patra Niaga memberi makna baru kepada limbah rumah tangga. Minyak yang sebelumnya dianggap sebagai sampah dapat diproses menjadi bahan bakar penerbangan yang ramah lingkungan.
Inisiatif ini bukan hanya sekadar wacana, tetapi telah terbukti membuahkan hasil dengan pengumpulan lebih dari 86 ribu liter minyak jelantah dari rumah tangga. Melibatkan lebih dari 2.400 partisipan menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias dalam berkontribusi pada program ini.
Strategi Pengumpulan yang Efektif dan Berkelanjutan
Pertamina Patra Niaga telah merancang strategi pengumpulan yang komprehensif untuk memastikan keberlanjutan program. Jalur ritel mengakomodasi minyak jelantah dari rumah tangga di 10 titik pengumpulan yang sudah ada dan rencananya akan diperluas menjadi 35 titik.
Sementara itu, jalur kemitraan dibangun dengan bekerja sama dengan asosiasi atau pelaku industri. Pendekatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan volume pengumpulan, sehingga efek positif dari program ini dapat dirasakan secara lebih luas.
Dengan strategi yang terencana, diharapkan partisipasi masyarakat dalam program ini akan terus meningkat. Hal ini menjadi kesempatan penting untuk mengenalkan praktik-praktik ekonomi sirkular kepada lebih banyak masyarakat.
Peluang Ekonomi bagi Komunitas Lokal
Inisiatif ini tidak hanya menghasilkan produk yang bermanfaat, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Dengan adanya titik pengumpulan di berbagai lokasi, masyarakat dapat memperoleh imbalan atas kontribusi mereka dalam program ini.
Menurut Mars Ega, partisipasi aktif di tingkat lokal dapat mendorong terciptanya gerakan nasional yang lebih besar. Dengan demikian, upaya ini tidak hanya memperhatikan keberlanjutan lingkungan, tetapi juga kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Hal ini menunjukkan bahwa sinergi antara lingkungan dan ekonomi dapat berjalan beriringan, menciptakan manfaat ganda bagi masyarakat dan lingkungan. Inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana pemanfaatan sumber daya dapat dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab.