Langit bulan Oktober akan menghadirkan pemandangan spektakuler dengan dua komet yang melintas dekat Bumi, yaitu C/2025 R2 (SWAN) dan C/2025 A6 (Lemmon). Kedua komet ini diperkirakan akan mencapai kecerahan puncak dalam waktu yang hampir bersamaan, memberikan kesempatan bagi para pengamat langit untuk melihat fenomena ini secara langsung.
Diharapkan, komet-komet ini akan terlihat jelas pada sekitar tanggal 21 Oktober, terutama di daerah dengan langit gelap yang minim polusi cahaya. Keberadaan komet ini bersamaan dengan puncak hujan meteor Orionid serta fase bulan baru, menciptakan kondisi ideal untuk pengamatan.
Komet SWAN, yang memiliki ciri khas warna biru kehijauan, diharapkan bisa terlihat di belahan bumi utara mulai minggu kedua Oktober. Dengan menjulang rendah di langit barat daya di rasi bintang Libra, komet ini menjadi taruhan menarik bagi pengamat langit.
Keberadaan Komet SWAN dan Ritme Pergerakannya
SWAN akan semakin cemerlang dan tinggi di langit seiring berjalannya bulan, bergerak ke arah timur laut menuju rasi bintang Scorpius dan Ophiuchus. Puncak kecerahan diperkirakan terjadi sekitar 21 Oktober, ketika komet mendekati posisi paling dekat dengan Matahari.
Pada tanggal 13 Oktober, SWAN akan melintas tepat di bawah bintang Sabik yang terang di rasi bintang Ophiuchus. Menariknya, setelah mencapai puncaknya, komet ini akan mulai menjauh dari Bumi dan mengalami penurunan kecerahan yang signifikan.
Di sisi lain, komet Lemmon akan semakin terlihat jelas saat mendekati Bumi. Ditemukan pada bulan Januari oleh Survei Gunung Lemmon, komet ini diharapkan mencapai puncak kecerahan yang sama pada tanggal 21 Oktober.
Pergerakan Komet Lemmon di Langit Malam
Komet Lemmon, yang meluncur dekat Matahari dari belahan utara, akan terlihat rendah di barat laut. Menjelang tanggal 12 Oktober, komet ini akan berada dekat dengan rasi bintang Big Dipper, menarik perhatian para pengamat langit.
Pada 16 Oktober, komet ini akan melintas hanya satu derajat dari bintang terang Cor Caroli di rasi bintang Canes Venatici. Pergerakan kedua komet ini di langit memberikan pengalaman visual yang menarik bagi mereka yang mencari keajaiban alam.
Tak hanya itu, bulan Oktober juga dimeriahkan oleh kehadiran komet C/2025 K1 (ATLAS), meski tidak melintas dekat dengan Bumi. Komet ini menjadi fokus perhatian ketika dilihat dari dua wahana antariksa yang beroperasi di Mars.
Penemuan dan Observasi Komet ATLAS
Komet ATLAS ditemukan dalam perjalanan panjangnya di sistem tata surya dalam. Saat melakukan pendekatan dekat dengan Mars pada 3 Oktober, komet ini sukses ditangkap oleh armada penjelajah angkasa, menawarkan perspektif baru dalam eksplorasi luar angkasa.
Selama pendekatan tersebut, komet ATLAS terlihat jelas bagi wahana antariksa ExoMars Trace Gas Orbiter dan Mars Express, menambah data penting ke dalam pemahaman kita mengenai komet. Meski saat ini komet tersebut berada di sisi jauh dari Matahari, dalam waktu dekat ia akan kembali terlihat dari teleskop di Bumi.
Dengan kembalinya komet ini diperhitungkan pada awal Desember, kita akan mendapatkan kesempatan untuk mempelajari lebih lanjut tentang komet yang berasal dari sistem bintang yang tidak dikenali ini. Menariknya, semua fenomena langit ini memberikan kesempatan unik untuk edukasi dan observasi di bidang astronomi.













