Siang itu di sebuah rumah sederhana yang terletak di Kabupaten Bekasi, Hadijah Al Amir (10) terlihat sangat menderita. Suasana di sekitar terasa tegang saat ia mulai merasakan sakit yang hebat, tubuhnya mendadak kaku dan terhuyung. “Sakit, sakit…” keluhnya lirih, memohon pertolongan. Dalam kondisi seperti itu, kakek Niin dengan cepat melipat kaki Hadijah untuk mengurangi rasa sakitnya.
Pemandangan ini jelas menyayat hati siapapun yang melihat. Hadijah, yang akrab disapa Siti, telah berjuang melawan cerebral palsy sejak berusia lima tahun. Meskipun telah menjalani berbagai operasi dan terapi, perkembangan kondisinya tetap minim dan fisiknya tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
Kakek Niin menjelaskan kekhawatirannya, “Sudah banyak tempat kami coba, termasuk dua kali operasi di bagian kepala, namun hasilnya tetap sama. Dia masih merespons jika dicubit, dan bisa memanggil ayah dan engkong. Terkadang saat kejang, dia bahkan bisa bilang ‘tolong’.” Keluarga Hadijah, sayangnya, tidak memiliki banyak harapan lagi.
Kondisi Hadijah memperlihatkan betapa beratnya perjuangan yang harus dilaluinya. Meskipun dikelilingi oleh keluarganya, kasih sayang nyata sangat terbatas. Ibunya memilih pergi saat mengetahui Siti lahir dengan kondisi yang tidak sempurna. Sejak saat itu, Hadijah hanya terbaring di karpet tipis, tanpa kabar dari sang ibu.
Kakek Niin mengungkapkan, “Ibunya sudah pergi dan kini hidup dengan keluarga baru. Sekarang yang merawat Siti hanya kami: engkong, ayah, dan tante-tantenya.” Dengan kehidupan yang sederhana, mereka berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pengobatan Siti.
Pertarungan Hari Demi Hari untuk Mencari Pengobatan
Di rumah yang atapnya bolong-bolong, Hadijah tergantung pada ayahnya yang bekerja sebagai guru madrasah dengan penghasilan yang sangat terbatas. “Sehari-hari, Siti hanya bisa berbaring. Dia tidak dapat bergerak sendiri, makan juga harus disuapi, dan harus dibantu ke kamar mandi,” jelas Kakek Niin, menyoroti kesulitan yang dihadapi keluarga tersebut.
Sebelumnya, Siti seharusnya melakukan kontrol rutin di rumah sakit, namun dengan kondisi tubuhnya yang semakin besar, keluarga merasa kesulitan. Hanya ada sepeda motor yang bisa mereka gunakan untuk mengantar Siti ke rumah sakit, dan itu pun membawa tantangan tersendiri.
Rasa sakit yang menjalari tubuh kurus Siti adalah hal yang sangat menyakitkan bagi keluarga. Mereka harus berjuang dan tidak jarang melipat-lipat tubuh Siti agar tidak merasakan sakit lebih parah. “Kami terpaksa melakukannya supaya Hadijah tidak semakin kesakitan. Kami menggunakan BPJS untuk berobat, tapi akomodasi yang kami miliki sangat terbatas,” tambah Kakek Niin.
Kekuatan dan Semangat di Balik Keterbatasan
Walaupun dalam kesulitan, di balik semua tantangan ini, Hadijah adalah sosok pejuang kecil yang menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Keluarga, meskipun dengan segala keterbatasan, tetap berusaha memberikan yang terbaik untuknya. Kasih sayang dan keinginan untuk sembuh menjadi kekuatan yang mendorong mereka untuk terus berjuang.
Melihat kondisi Siti, banyak pihak mulai tergerak untuk membantunya. #sahabatbaik telah berupaya untuk menggalang donasi dengan harapan agar Siti dapat kembali beraktivitas seperti anak-anak lainnya. “Kami berharap dukungan dari masyarakat agar Siti bisa mendapatkan pengobatan yang layak dan segera sembuh dari rasa sakit ini,” harap Kakek Niin.
Setiap kontribusi yang diberikan, sekecil apapun, akan sangat berarti bagi keluarga Hadijah. Mereka percaya, dengan niat baik dari banyak orang, Siti bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Saatnya kita semua bergandeng tangan dan menunjukkan kepedulian terhadap sesama yang sedang menghadapi kesulitan.
Pentingnya Perhatian dan Dukungan dari Masyarakat
Sekarang, lebih dari sebelumnya, dukungan dari masyarakat sangatlah krusial. Hadijah bukan hanya seorang anak yang membutuhkan perawatan medis, tetapi juga kasih sayang, dukungan mental, dan keterlibatan masyarakat dalam mengubah kehidupannya. Dukungan yang tulus dapat memberikan harapan baru bagi Siti dan keluarganya.
Keluarga Hadijah berharap agar semakin banyak orang yang mau peduli dan berbagi. Dengan sedikit bantuan dari kita, mereka percaya bahwa masa depan yang lebih cerah bisa diraih. Ini adalah momen yang baik untuk menyebarkan semangat kepedulian dan menunjukkan bahwa kita bisa berkontribusi untuk membantu mengurangi beban yang mereka tanggung.
Setiap upaya untuk membantu Hadijah adalah langkah menuju kehidupan yang lebih baik tidak hanya baginya, tetapi juga bagi banyak anak lainnya yang berada dalam situasi serupa. Mari kita wujudkan harapan dan impian mereka dengan memberikan dukungan, karena setiap anak berhak untuk hidup tanpa rasa sakit dan mendapatkan kesempatan untuk beraktivitas seperti anak-anak lainnya.