Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tren positif menjelang momen penting dalam sejarah Indonesia, yang diperkirakan akan mencapai level 8.000. Lonjakan ini didorong oleh masuknya aliran dana asing dalam sepekan terakhir, memberikan harapan baru bagi para investor.
Pada sesi perdagangan terakhir, IHSG mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 0,43%, atau 38,34 poin, yang membawa indeks ini ke titik tertinggi baru di 7.931,25. Melihat angkanya, pada saat itu IHSG bahkan sempat menyentuh level maksimal di 7.973,98, mencatatkan jumlah transaksi yang mencolok.
Rekor penutupan IHSG sebelumnya tercatat pada 19 September 2024, di angka 7.905,39. Sementara itu, rekor intraday juga tercatat pada hari yang sama dengan angka 7.910,56, menegaskan betapa dinamisnya pergerakan indeks saham ini.
Tren Positif IHSG dan Dampak pada Pasar Saham
Sebanyak 345 saham mengalami kenaikan, sementara 282 saham tertekan dan 171 saham stagnan. Total transaksi saham mencapai angka 18,68 triliun, melibatkan 42 miliar saham dalam 2,14 juta kali transaksi, memperlihatkan menguatnya minat investor.
Rata-rata, hampir seluruh sektor di bursa mencatatkan penguatan, dengan sektor teknologi, energi, dan utilitas memimpin pertumbuhan. Sektor finansial dan properti menjadi satu-satunya yang mengalami penurunan, menunjukkan pergeseran preferensi investasi di pasar.
Penting untuk dicatat bahwa dalam empat hari perdagangan terakhir, investor asing mencatatkan total net buy hingga Rp 5,4 triliun. Hal ini menggambarkan ketertarikan yang tinggi dari pihak asing terhadap saham-saham di Bursa Efek Indonesia.
Minat Investor Asing Terhadap Saham Tertentu
Dalam perdagangan kemarin, saham PT Telkom Indonesia (TLKM) menjadi yang paling diminati oleh investor asing, dengan penguatan saham sebesar 1,79% menuju level 3.420. Keberhasilan TLKM dalam menarik perhatian investor asing menandakan kinerja yang solid di tengah pasar yang fluktuatif.
Selain TLKM, saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) juga menarik perhatian dengan net buy mencapai Rp 264 miliar. Di samping itu, PT Solusi Sinergi Digital (WIFI) dan PT Barito Renewables Energy (BREN) masing-masing mencatatkan net buy sebesar Rp 130,5 miliar dan Rp 112,8 miliar, memperlihatkan di mana minat asing berfokus.
Melihat data lebih dalam, tidak hanya TLKM dan BBRI yang menarik, tetapi nama-nama lain seperti PT Amman Mineral Internasional (AMMN) dan PT Wir Asia Tbk (WIRG) juga menunjukkan ketertarikan dari investor asing. Ini menjadi sinyal positif bagi daya tarik investasi di Indonesia.
Daftar Saham Populer di Kalangan Investor Asing
Berikut adalah daftar sepuluh saham dengan net foreign buy terbesar yang diumumkan pada perdagangan terakhir:
- PT Telkom Indonesia (TLKM): Rp 369,5 miliar
- PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI): Rp 264 miliar
- PT Solusi Sinergi Digital (WIFI): Rp 130,5 miliar
- PT Barito Renewables Energy (BREN): Rp 112,8 miliar
- PT Amman Mineral Internasional (AMMN): Rp 74,2 miliar
- PT Wir Asia Tbk (WIRG): Rp 63,9 miliar
- PT Bank Mandiri (BMRI): Rp 47,5 miliar
- PT Indofood Sukses Makmur (INDF): Rp 46,8 miliar
- PT Petrindo Jaya Kreasi (CUAN): Rp 36,9 miliar
- PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSSS): Rp 30 miliar
Data ini memberikan gambaran jelas tentang pilihan saham yang menjadi favorit di kalangan investor, serta menggambarkan tren investasi yang berkembang saat ini. Hal ini menyiratkan keyakinan investor terhadap potensi pertumbuhan yang ada di pasar.
Dari informasi yang tersedia, tampak bahwa IHSG tidak hanya mencerminkan kondisi pasar domestik, namun juga potensi dan kepercayaan dari investor asing terhadap perekonomian Indonesia di masa yang akan datang. Situasi ini menjadi momentum penting yang harus diperhatikan oleh para pelaku pasar.