Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mendorong koperasi desa untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya di daerah pedesaan. Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden untuk menerangi desa-desa yang belum mendapatkan akses listrik dengan memanfaatkan energi terbarukan.
Dalam sebuah konferensi yang diadakan di Jakarta, Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa tujuan proyek ini adalah untuk meningkatkan konektivitas listrik di seluruh penjuru tanah air. Ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mempercepat akses listrik kepada masyarakat yang membutuhkan.
Bahlil menekankan pentingnya kerjasama dengan Koperasi Desa Merah Putih, karena koperasi memiliki potensi besar dalam menyukseskan pembangunan pembangkit listrik ini. Dengan lebih dari 80 ribu koperasi yang ada, terdapat banyak peluang untuk memperluas program ini di seluruh Indonesia.
Strategi Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Pedesaan
Koperasi Desa Merah Putih akan mengimplementasikan proyek ini secara bertahap. Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan bahwa setiap koperasi dapat berkontribusi tanpa merasa terbebani.
Pemerintah masih merancang skema pembangunan untuk pembangkit listrik tenaga surya. Hal ini penting agar koperasi dapat menjalankan proyek ini dengan efisien dan efektif.
Bahlil menyatakan bahwa pengembangan pembangkit oleh koperasi dapat menjadi daya tarik bagi investor, terutama perusahaan baterai yang berpotensi terlibat dalam proyek ini. Kolaborasi antara koperasi dan sektor swasta diharapkan dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.
Potensi Energi Terbarukan di Indonesia
Bahlil menjelaskan bahwa pembangkit listrik tenaga surya hanya dapat memanfaatkan sinar matahari secara langsung selama sekitar empat jam. Oleh karena itu, penyimpanan energi dalam bentuk baterai menjadi krusial, terutama pada malam hari ketika pembangkit tidak beroperasi.
Pemerintah juga menargetkan pembangunan pembangkit listrik baru dengan total kapasitas 379,7 megawatt. Investasi yang diperlukan untuk proyek ini dijadwalkan mencapai Rp25 triliun, menandakan komitmen dari pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur energi di seluruh negeri.
Komitmen Jangka Panjang untuk Energi Baru Terbarukan
Target pembangunan PLTS oleh koperasi di 5.600 desa akan dilakukan secara bertahap selama 5 hingga 10 tahun ke depan. Pencapaian ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat yang selama ini belum mendapatkan akses listrik.
Bahlil menekankan bahwa kerja sama antarlembaga sangat penting untuk merealisasikan proyek ini. Dengan dukungan dari semua pihak yang terlibat, pencapaian tujuan pembangkit listrik ini akan lebih cepat dan efisien.
Pembahasan tentang energi terbarukan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari agenda pemerintah. Ini menunjukkan bahwa pemerintah sangat serius dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses ke energi yang lebih baik dan berkelanjutan.