Jakarta menyaksikan perkembangan significant yang dihadirkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dalam rangka Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tahun 2025. Pengumuman yang ditujukan kepada para pemegang saham ini menjanjikan sejumlah agenda penting yang akan dibahas.
RUPSLB tersebut direncanakan berlangsung pada tanggal 12 Desember 2025, pukul 14.00 WIB, yang akan dilakukan secara daring. Dalam kesempatan ini, perseroan akan membahas rencana pemisahan sebagian bisnis dan aset yang berkaitan dengan Wholesale Fiber Connectivity, sebagai bagian dari strategi pengalihan semua bisnis ke anak perusahaan yang dimiliki hampir sepenuhnya.
Pemisahan ini menjadi langkah strategis untuk mendukung efisiensi dan pengembangan layanan digital di Indonesia. Selain itu, rencana ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam pengelolaan aset dan bisnis perseroan di masa depan.
Pemecahan Bisnis dan Aset Dalam RUPSLB yang Akan Datang
Rencana pemisahan bisnis dan aset tersebut merupakan salah satu mata acara utama dalam RUPSLB. Telkom berencana untuk melakukan pemisahan tidak murni atas sebagian bisnis wholesale fiber connectivity yang dinilai akan memberikan dampak positif bagi struktur bisnisnya.
Pemisahan ini juga akan mengarah pada pengalihan seluruh mitra bisnis dan aset kepada PT Telkom Infrastruktur Indonesia, di mana perseroan memiliki 99,99% saham. Ini menunjukkan komitmen Telkom untuk lebih fokus pada pengembangan infrastruktur digital di Indonesia.
Melalui kebijakan ini, Telkom berharap untuk lebih optimal dalam menjaga dan memperluas konektivitas digital, sambil tetap mempertahankan keamanan data dan keandalan layanan yang diberikan kepada pelanggan.
Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dan Rencana Kerja
Salah satu agenda penting lainnya dalam RUPSLB adalah meminta persetujuan untuk perubahan anggaran dasar perseroan. Ini merupakan langkah penting untuk menyesuaikan struktur dengan perkembangan dan tantangan bisnis saat ini.
Selain itu, akan ada pendelegasian kewenangan untuk persetujuan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) untuk tahun 2026. Hal ini mencerminkan keinginan perseroan untuk memberikan lebih banyak otoritas kepada Dewan Komisaris dalam pengelolaan perusahaan.
Dengan langkah ini, Telkom berharap proses pengambilan keputusan bisa menjadi lebih ramping dan responsif terhadap dinamika pasar yang terus berubah.
Penugasan Khusus Pemerintah dan Layanan Digital
RUPSLB ini juga akan membahas penugasan khusus yang diusulkan oleh pemerintah pusat. Telkom berencana untuk melaksanakan penyediaan layanan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) selama masa transisi.
Di tengah pergantian menuju Pusat Data Nasional yang lebih permanen, Telkom ingin memastikan bahwa layanan digital pemerintah tetap berjalan dengan baik dan keamanan data terjaga. Ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap layanan yang disediakan oleh pemerintah.
Melalui langkah ini, Telkom berupaya berkontribusi dalam memperkuat infrastruktur digital dan memastikan kelangsungan operasi data yang aman dan efisien.
Perubahan Susunan Pengurus dalam Anggaran Dasar
Mata acara terakhir dalam RUPSLB mencakup perubahan susunan pengurus perseroan. Perubahan ini diharapkan dapat membawa perspektif baru dan inovasi dalam pengelolaan perusahaan.
Dengan adanya perubahan ini, Telkom berharap dapat mengoptimalkan strategi dan keberlangsungan operasionalnya di tengah perubahan teknologi dan kebijakan yang cepat. Penyesuaian dalam struktur organisasi merupakan bagian dari upaya untuk tetap relevan di era digital.
Seluruh agenda RUPSLB ini mencatatkan langkah strategis Telkom untuk memperkuat posisinya dalam industri telekomunikasi dan digital, serta meningkatkan layanan kepada pelanggan dan masyarakat luas.
















