Investor asing menunjukkan kepercayaan yang tinggi terhadap pasar saham Indonesia dengan mencatat net buy sebesar Rp 710,1 miliar dalam perdagangan pada Senin, 17 Oktober 2025. Dari total aksi beli senilai Rp 6,67 triliun, aksi jual mencapai Rp 5,96 triliun, menunjukkan antusiasme yang kuat di kalangan investor.
Pada awal pekan ini, saham-saham perbankan menjadi fokus utama perhatian investor asing. Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Central Asia (BBCA) mencatatkan net buy terbesar, menandakan preferensi yang kuat terhadap sektor keuangan.
Pada hari perdagangan tersebut, saham BMRI mengalami kenaikan sebesar 1,47% mencapai level Rp 4.820. Investor asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp 359,95 miliar, dengan rata-rata harga pembelian di Rp 4.802,5 per saham.
Dinamika Pasar Saham Indonesia di Tengah Aksi Perdagangan Asing
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) juga menjadi salah satu saham yang mencuri perhatian investor asing. Dengan catatan net buy sebesar Rp 91,07 miliar, BBRI menempati posisi keempat dalam daftar saham terfavorit. Saham ini juga mengalami penguatan dengan kenaikan 1,03% ke level Rp 3.940.
Telkom Indonesia (TLKM) pun tak ketinggalan dalam menarik perhatian investor luar negeri, mencatatkan net buy sebesar Rp 100,91 miliar dan menempati posisi ketiga. Ini menunjukkan bahwa sektor telekomunikasi tetap menjadi pilihan investasi yang menarik.
Daftar sepuluh saham dengan net buy terbesar pada hari itu menunjukkan keberagaman sektor yang dipilih investor. Saham-saham dari sektor perbankan hingga energi saling berebut posisi terbaik untuk menarik minat investasi, memberikan gambaran yang optimis terhadap market di Indonesia.
Analisis Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan penguatan yang signifikan, naik sebesar 0,55% atau 46,44 poin, mencapai level 8.416,88 pada perdagangan kemarin. Hal ini menunjukkan optimisme pasar di kalangan investor, didorong oleh aksi beli yang kuat dari investor asing.
Dari total 354 saham yang diperdagangkan, 287 mengalami kenaikan, sementara 173 saham lainnya tidak berubah dan 354 saham turun. Nilai transaksi di pasar mencapai Rp 21,08 triliun, dengan volume perdagangan yang melibatkan 41 miliar saham dalam hampir 2,69 juta transaksi.
Identifikasi saham yang ramai diperdagangkan mengungkapkan preferensi investor. Saham Bumi Resources (BUMI), Bank Central Asia (BBCA), dan Aneka Tambang (ANTM) menjadi yang paling banyak dicari, mencerminkan minat yang tinggi terhadap sektor energi dan keuangan.
Sektor-sektor Dominan dan Perkembangan Dalam Perdagangan
Mayoritas sektor perdagangan terpantau berada di zona hijau dengan penguatan terbesar dari sektor energi, konsumer non-primer, dan properti. Hal ini menunjukkan bahwa berbagai sektor di pasar saham Indonesia menunjukkan performa yang kuat, seiring dengan meningkatnya selera risiko di kalangan investor.
Sebaliknya, sektor kesehatan tercatat sebagai satu-satunya sektor yang mengalami penurunan paling dalam. Ini dapat menjadi sinyal bahwa investor mungkin mulai mengalihkan perhatian dari sektor tersebut menuju sektor yang lebih potensial dalam jangka pendek.
Dengan secuplik analisis, terlihat bahwa ketidakpastian yang pernah melanda pasar tidak menyurutkan minat dari investor asing. Justru, momentum positif ini dapat dimanfaatkan untuk menarik lebih banyak investasi ke Indonesia, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional.















