Usaha yang dilakukan oleh seorang mustahik di Bogor, yakni Ponco Sulistiawati, menggambarkan kekuatan pemberdayaan ekonomi yang dapat dihasilkan melalui program zakat. Ia berhasil mengembangkan bisnis kue rumahan dengan omzet mencapai Rp27 juta per bulan, berkat dukungan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui program Baznas Microfinance Desa.
Dengan nama usaha ‘Na’ma’, Ponco telah berkecimpung dalam dunia kuliner sejak 2014, menawarkan berbagai produk olahan kue yang dihasilkan dengan penuh ketelitian dan kreativitas. Produk yang ditawarkannya, mulai dari bolen hingga kue kering dan basah, dipasarkan dengan sistem pre-order, terutama melalui platform komunikasi seperti WhatsApp.
Kepala Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, mengungkapkan kebanggaannya terhadap pencapaian Ponco. Menurutnya, keberhasilan ini menunjukkan dampak positif dari zakat dalam meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat melalui usaha mikro yang berkelanjutan.
Membangun Usaha dari Nol: Perjalanan Ponco
Perjalanan Ponco untuk membangun usaha tidaklah mudah. Mulai dari tantangan ekonomi hingga persaingan di dunia bisnis, ia tetap berkomitmen untuk menunjukkan bahwa usaha yang dikelolanya dapat sukses. Dengan dukungan Baznas, Ponco menemukan jalannya menuju kemandirian ekonomi.
Diawali dari kebiasaan membuat kue untuk keluarga, Ponco akhirnya mengubah hobi itu menjadi sebuah bisnis. Seiring waktu, produknya mulai dikenal dan menarik perhatian banyak orang, yang menjadi modal awal untuk memperluas usaha. Dukungan yang diberikan oleh Baznas, terutama dalam proses perizinan usaha, sangat membantunya untuk mewujudkan impian.
“Saya sangat bersyukur dapat mengikuti program ini karena sebelumnya proses perizinan sangat rumit dan memakan waktu lama,” kata Ponco. Dengan bantuan Baznas, dia mampu menyederhanakan semua prosedur itu sehingga lebih cepat dan efisien.
Dampak Positif Zakat bagi Pelaku Ekonomi Mikro
Keberhasilan Ponco bukan hanya sekadar pencapaian individu, tetapi juga menunjukkan dampak luas dari zakat bagi masyarakat. Ini membuktikan bahwa zakat tidak hanya berfungsi sebagai bantuan finansial, namun juga sebagai pendorong kemandirian ekonomi. Program lembaga zakat seperti Baznas mampu menghadirkan kesempatan bagi pelaku usaha mikro untuk tumbuh dan berkembang.
Melalui program yang ada, Baznas menyediakan berbagai fasilitas seperti pelatihan, asesoris hingga dukungan pemasaran. Langkah-langkah ini penting untuk memastikan bahwa mustahik tidak hanya menerima bantuan, namun juga dibekali keterampilan yang bermanfaat untuk keberlangsungan usaha mereka.
“Kami ingin agar mustahik bertransformasi menjadi pelaku ekonomi yang kuat, bukan hanya sekadar penerima bantuan,” tegas Saidah. Tujuannya adalah untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan di masyarakat.
Langkah Menuju Kemandirian Ekonomi yang Berkelanjutan
Ponco kini telah mencapai titik di mana dia mampu membuat hingga 20 kotak kue setiap hari, bahkan pernah mencapai 40 kotak saat permintaan meningkat. Ini menandakan bahwa usaha yang dirintisnya semakin berkembang dan mendapat respon positif dari pasar. Selain itu, ia juga mempekerjakan tenaga harian untuk membantu proses produksi.
Dengan omzet sebesar Rp27 juta per bulan, Ponco memiliki rencana untuk membuka outlet dan merekrut karyawan tetap dalam waktu dekat. Harapannya adalah untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan memperluas jangkauan pasarnya. “Saya ingin usaha ini tidak hanya bertahan, tetapi berkembang lebih besar,” ucapnya penuh semangat.
Ponco juga menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk berzakat. Ini merupakan wujud syukur dan tanggung jawab sosialnya sebagai pelaku usaha yang sukses. Dengan cara ini, ia berkontribusi untuk membantu sesama dan memperkuat perekonomian di sekitarnya.
Pentingnya Berbagi dan Menjaga Fokus dalam Usaha
Ponco berbagi pesan kepada mereka yang baru memulai usaha agar tetap fokus dan yakin pada proses yang dijalani. Ia percaya bahwa dengan niat yang baik dan kerja keras, jalan menuju kesuksesan akan terbuka. “Mulai saja dulu dan jalani dengan yakin. Jangan terlalu khawatir dengan risiko,” ucap Ponco.
Menurutnya, hal terpenting adalah menciptakan produk yang berkualitas dan menjalin hubungan baik dengan pelanggan. Jika konsumen merasakan kualitas dan kepuasan dari produknya, mereka akan kembali lagi dan merekomendasikan kepada orang lain. Inilah yang menjadi kunci untuk keberhasilan bisnisnya.
Melalui kisah Ponco, kita dapat melihat betapa pentingnya peran pemberdayaan ekonomi dan dukungan sosial dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Semangat dan ketekunannya adalah inspirasi bagi banyak orang yang ingin memulai usaha serta berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar.