Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan bahwa upaya Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) sedang dalam tahap pengembangan. Dalam pernyataannya, ia menyoroti berbagai strategi yang akan dilakukan untuk menarik lebih banyak pengunjung, dengan target utama adalah meningkatkan konektivitas dan daya tarik destinasi wisata.
Menariknya, terdapat 13 DPSP yang telah ditetapkan, termasuk kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Kepulauan Riau. Upaya kolaborasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum juga menjadi kunci dalam meningkatkan aksesibilitas menuju tempat-tempat tersebut.
Widiyanti menjelaskan bahwa mereka sedang memetakan peningkatan konektivitas dengan melibatkan 36 bandara internasional. Dia mengungkapkan rencana untuk bertemu dengan pihak terkait dalam waktu dekat untuk mengevaluasi pembangunan infrastruktur di destinasi wisata tersebut.
Strategi pemasaran DPSP pun menjadi fokus utama mereka. Kemenpar berencana aktif dalam event-event internasional, termasuk partisipasi dalam World Travel Market London 2025 yang akan datang. Langkah ini diharapkan mampu menarik perhatian pasar internasional dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Strategi Pemasaran untuk Tingkatkan Kunjungan Wisatawan
Dalam upaya meningkatkan daya tarik, Kementerian Pariwisata juga mengincar pasar kelas atas atau high-end market. Menurut Widiyanti, pendekatan ini bertujuan agar wisatawan dengan pengeluaran tinggi tertarik untuk berkunjung dan tinggal lebih lama di Indonesia. Hal ini juga berperan penting dalam meningkatkan pendapatan pariwisata negara.
Widiyanti menambahkan bahwa Kementerian Pariwisata akan bekerja sama dengan agen rating internasional seperti Michelin dan Forbes untuk mempromosikan hotel dan restoran di Indonesia. Ini diharapkan dapat meningkatkan citra destinasi wisata Indonesia di mata dunia.
Dengan peringkat yang baik dari lembaga-lembaga bereputasi tinggi, Widiyanti percaya bahwa hotel, resort, dan restoran di Indonesia bisa setara dengan yang terbaik dunia. Hal ini akan memberikan kepercayaan kepada wisatawan untuk berkunjung dan menikmati layanan yang ditawarkan.
Pentingnya menjalin relasi dengan pelaku industri pariwisata dan agen rating ini juga menjadi agenda utama dalam rangka meningkatkan kualitas layanan. Widiyanti meyakini bahwa dengan pendekatan ini, destinasi wisata Indonesia bisa menjadi pilihan utama di tingkat global.
Kerjasama Internasional untuk Meningkatkan Jumlah Wisatawan
Kementerian Pariwisata juga merencanakan untuk berpartisipasi dalam UN Tourism di Arab Saudi. Rencana ini bertujuan untuk menggandeng kerjasama dengan negara tersebut dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari Arab Saudi ke Indonesia, terutama saat musim haji. Hal ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Widiyanti berpendapat bahwa jika Indonesia bisa menarik lebih banyak pengunjung dari Arab Saudi, biaya perjalanan haji untuk masyarakat Indonesia juga bisa lebih terjangkau. Dalam hal ini, kerjasama dengan Kementerian Haji sangat krusial untuk mewujudkan rencana tersebut.
Dia menekankan bahwa tidak ada pengalihan wisatawan dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali, misalnya, justru meningkat signifikansi, melampaui angka sebelum pandemi. Data menunjukkan peningkatan sebesar 12,3% selama satu tahun terakhir yang menunjukkan kembali pulihnya industri pariwisata.
Sementara itu, Widiyanti menyatakan bahwa mereka tetap berupaya untuk mengarahkan wisatawan ke destinasi baru, sehingga tidak semua pengunjung terfokus di Bali. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan dan meningkatkan pengalaman keseluruhan bagi wisatawan.
Pentingnya Kolaborasi antara Pemerintah dan Pelaku Industri
Kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan pelaku industri menjadi elemen kunci dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Dalam rangka memaksimalkan potensi yang ada, perlu ada sinergi antara sektor publik dan privat. Widiyanti percaya bahwa dukungan dari semua pihak akan mempercepat pemulihan dan pertumbuhan pariwisata Indonesia.
Ketersediaan infrastruktur yang memadai juga menjadi perhatian. Kementerian bersama Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk memastikan aksesibilitas ke berbagai destinasi wisata, agar para wisatawan merasa nyaman dan aman saat berkunjung.
Pengembangan kapasitas SDM dalam sektor pariwisata juga harus dilakukan agar kualitas layanan semakin meningkat. Terlebih, pelatihan untuk para pelaku industri sangat diperlukan agar mereka dapat memberikan pengalaman terbaik kepada wisatawan.
Dalam upaya ke depan, Widiyanti berharap para stakeholder dapat bersatu untuk membangun Indonesia sebagai destinasi wisata yang kompetitif. Dengan adanya kerjasama yang solid, Indonesia dapat menarik lebih banyak investasi dan meningkatkan visibilitas di pasar global.
Dengan berbagai langkah strategis yang sudah direncanakan, Kementerian Pariwisata optimis bahwa Indonesia mampu menjadi salah satu tujuan wisata teratas di dunia. Mengundang wisatawan dari berbagai belahan dunia merupakan tantangan sekaligus kesempatan yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.