Sejak awal berdirinya pada tahun 1930-an, perusahaan berjenis industri rokok yang bernama Bentoel telah mencatatkan sejarah panjang di Indonesia, terutama di wilayah Malang, Jawa Timur. Didirikan oleh Ong Hok Liong bersama Tjoa Sioe Bian, Bentoel berhasil meraih posisi sebagai produsen rokok terbesar ketiga di tanah air, menjadikannya bagian penting dari industri tembakau di Indonesia.
Perjalanan sukses Bentoel tidak lepas dari mimpi yang menginspirasi Ong Hok Liong. Mimpi tersebut menjadi titik awal transformasi besar bagi perusahaan ini, yang membawanya menuju kesuksesan yang luar biasa.
Awalnya, perusahaan ini berdiri dengan nama Strootjes-Fabriek Ong Hok Liong dan berfokus pada pembuatan rokok dengan merek lokal. Namun, banyak lika-liku yang telah dilalui sebelum nama Bentoel menjadi terkenal di seluruh nusantara.
Perubahan Nama yang Memiliki Makna Dalam dan Unik
Mengubah nama menjadi Bentoel bukanlah keputusan yang sembarangan. Nama tersebut berasal dari mimpi Ong Hok Liong saat ia berziarah ke makam yang dianggap keramat. Dalam mimpinya, ia melihat ubi talas yang dikenal dengan nama bentul, yang pada masa itu ditulis sebagai Bentoel.
Nama baru ini menjadi simbol dari harapan dan kepercayaan, dan setelah penggantian nama tersebut, bisnis rokoknya berkembang pesat. Nama Bentoel pun menjadi ikonik di kalangan masyarakat sebagai salah satu merek rokok yang patut diperhitungkan.
Sebelum tahun 1960, karyawan di perusahaan ini sudah mencapai 3.000 orang, sebuah angka yang sangat berarti bagi perusahaan yang baru saja menjajaki dunia industri. Kampanye iklan yang dicanangkan pun mendorong pertumbuhan merek ini dengan slogan yang menarik perhatian masyarakat.
Kesuksesan di Tengah Tantangan dan Persaingan
Pada puncak kejayaannya, Bentoel dikenal sebagai salah satu produsen rokok pribumi terbesar kedua di Indonesia. Namun, kesuksesan ini tidak berlangsung tanpa tantangan. Ketatnya persaingan di industri rokok mulai menimbulkan dampak yang tidak menguntungkan bagi perusahaan ini.
Meskipun selama beberapa waktu Bentoel dapat mempertahankan posisinya, masalah keuangan mulai muncul pada era 1980-an. Utang yang menggunung kepada bank dan kreditor asing menciptakan tantangan baru yang harus dihadapi perusahaan ini.
Akhirnya, kepemilikan perusahaan berpindah tangan. Dengan menjual 70% saham kepada pihak luar, Bentoel menunjukkan betapa dinamikanya industri ini yang membuat perusahaan harus siap beradaptasi dengan segala perubahan.
Pergeseran Kepemilikan dan Masa Depan Bentoel
Setelah ditanamkan oleh pemilik baru, perusahaan yang awalnya dikenal sebagai PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel ini mengalami transformasi lebih lanjut. Pada tahun 1997, perusahaan ini dibagi menjadi dua yang baru, yaitu PT Bentoel Prima dan PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel.
PT Bentoel Prima pada tahun 2000 kemudian mengubah namanya menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk. Hal ini menandai langkah baru bagi perusahaan dalam menjawab tantangan pasar yang semakin ketat.
Perkembangan ini diikuti oleh pemegang saham baru, yang sebagian besar dikuasai oleh perusahaan multinasional. Dengan 92,48% saham, hubungan dengan pemain industri global semakin memperkuat posisi Bentoel di pasar rokok nasional dan internasional.
Kisah Inspiratif di Balik Kesuksesan Bentoel
Pergulangan cerita Bentoel menggambarkan bagaimana mimpi dan keyakinan seseorang mampu merubah nasib sebuah perusahaan. Dari sebuah pabrik kecil hingga menjadi salah satu yang besar di industri rokok Indonesia, setiap langkah diambil dengan visi dan determinasi yang kuat.
Seiring waktu, kisah ini juga menjadi pelajaran bagi para pelaku bisnis lainnya, bahwa kreativitas dan keberanian untuk mengambil risiko sangat penting dalam mencapai kesuksesan. Nama Bentoel akan selalu dikenang sebagai pionir dalam dunia industri rokok Indonesia.
Melalui perjalanan panjangnya, Bentoel tidak hanya mencatatkan angka penjualan, tetapi juga memberikan kontribusi bagi lapangan pekerjaan dan ekonomi lokal di Indonesia. Kisahnya menjadi inspirasi bagi generasi masa depan untuk berani bermimpi dan mewujudkannya.