Permintaan akan emas global terus meningkat, membawa dampak positif terhadap kinerja keuangan beberapa perusahaan, termasuk PT Antam Tbk. Dalam enam bulan pertama tahun 2025, perusahaan ini mencatatkan laba bersih yang luar biasa berkat lonjakan harga emas di pasar internasional dan domestik.
Durasi yang pendek dalam kinerja keuangan ini, terutama di sektor logam mulia, menunjukkan betapa sensitifnya industri terhadap perubahan permintaan. Dengan dukungan dari berbagai inovasi dan teknologi digital, PT Antam berhasil mengoptimalkan penjualannya selama periode ini.
Data terbaru menunjukkan bahwa laba bersih PT Antam untuk periode Januari hingga Juni 2025 mencapai Rp5,14 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 240% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang hanya tercatat Rp1,51 triliun.
Pencapaian ini tidak terlepas dari peningkatan pendapatan yang sangat mencolok. Pendapatan PT Antam per Juni 2025 mencapai Rp59,02 triliun, meningkat 154,51% year-on-year jika dibandingkan dengan capaian Rp23,19 triliun pada tahun lalu.
Pendapatan dari Sektor Logam Mulia dan Nikel
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Antam, Arianto Sabtonugroho Rudjito, mengungkapkan bahwa sektor logam mulia menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan perseroan. Sekitar 84% dari total pendapatan perusahaan berasal dari penjualan emas, sementara sektor nikel menyumbang 13%.
Selama enam bulan pertama tahun 2025, total penjualan emas mencapai Rp49,54 triliun, mencatatkan pertumbuhan 163% dari angka Rp18,83 triliun di tahun 2024. Volume penjualannya pun meningkat secara signifikan, mencapai 29.305 kg.
Peningkatan yang konsisten dalam kinerja emas ini bisa disebabkan oleh tingginya permintaan domestik. Selain itu, perusahaan juga memanfaatkan kanal digital untuk memperluas jangkauan penjualannya.
Kenaikan Harga Emas Global Mendorong Kinerja Perusahaan
Sepanjang semester pertama tahun 2025, harga emas dunia mengalami kenaikan yang luar biasa. Berdasarkan data yang ada, harga emas spot global meningkat sebesar 25,8% selama periode tersebut, menjadi salah satu faktor pendorong utama bagi kinerja keuangan PT Antam.
Kenaikan ini tidak hanya memengaruhi PT Antam, tetapi juga memicu pertumbuhan bisnis logam mulia secara umum pada skala internasional. Hal ini menunjukkan bagaimana dinamika pasar global mampu mempengaruhi keuangan perusahaan-perusahaan lokal.
Strategi pemasaran yang efektif dan pemanfaatan platform digital menjadi kunci bagi PT Antam dalam menghadapi tantangan dan meraih peluang di pasar. Tindakan tersebut juga terbukti ampuh dalam meningkatkan penjualan ritel selama periode ini.
Inovasi Digital Berperan Penting dalam Penjualan
Peluncuran aplikasi ANTAM Logam Mulia di bulan Maret 2025 menjadi salah satu langkah strategis perusahaan dalam mengoptimalkan penjualan. Aplikasi ini terbukti mampu mendorong penjualan dengan cara yang lebih efisien dan mudah diakses oleh konsumen.
Dukungan teknologi digital yang baik sangat penting untuk menjawab permintaan yang semakin tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar.
Inovasi dalam hal layanan dan produk juga menjadi faktor penting yang mendorong pertumbuhan penjualan. Konsumen semakin mencari cara yang lebih praktis untuk mendapatkan produk logam mulia, dan aplikasi ini hadir sebagai solusinya.