Pemegang paspor Indonesia saat ini memiliki akses yang lebih baik untuk menjelajahi dunia. Data terbaru menunjukkan bahwa mereka dapat memasuki 73 negara tanpa visa atau dengan fasilitas visa on arrival (VOA), yang menunjukkan tren positif dalam hubungan internasional.
Walaupun Indonesia masih menempati posisi ke-68 di dunia menurut Henley Passport Index, peringkat ini menunjukkan kemajuan. Posisi Indonesia setara dengan Eswatini dan sedikit lebih tinggi dibandingkan Republik Dominika.
Di kawasan Asia Tenggara, negara-negara lain seperti Singapura dan Malaysia menunjukkan akses yang jauh lebih luas. Singapura menduduki peringkat teratas dengan kemampuan memasuki 192 negara, sementara Malaysia berada di peringkat 12 dengan akses ke 180 negara.
Perbandingan Peringkat Paspor Indonesia Dengan Negara Lain di Asia Tenggara
Sementara Indonesia tertinggal, negara-negara seperti Thailand dan Filipina juga berada di posisi yang tidak jauh berbeda. Thailand berada di peringkat 64 dengan akses ke 80 negara, sedangkan Filipina berada di peringkat 74 dengan hanya 64 negara.
Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan dalam mobilitas global antar negara di kawasan tersebut. Kekuatan paspor Indonesia mencerminkan berbagai faktor, termasuk hubungan diplomatik dan kepercayaan internasional.
Henley Passport Index, yang mendasari pemeringkatan ini, menggunakan data dari International Air Transport Association (IATA) dan telah menjadi acuan penting dalam menilai akses global. Data yang terus diperbarui setiap bulan menjadikan indeks ini relevan bagi warga dunia.
Metodologi dan Pentingnya Henley Passport Index
Henley Passport Index dirancang untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kekuatan paspor berdasarkan akses tanpa visa. Dengan data yang eksklusif dan riset yang mendalam, lembaga ini berupaya menciptakan standar yang dapat diandalkan.
Pemeringkatan ini tidak hanya mengukur jumlah negara yang dapat diakses, tetapi juga membuka peluang bagi warganya dalam bisnis, investasi, pendidikan, dan pariwisata. Paspor yang lebih kuat memberikan lebih banyak kesempatan bagi individu untuk bergerak secara bebas di seluruh dunia.
“Indeks ini sudah ada selama lebih dari 20 tahun dan mencakup 199 paspor dan 227 destinasi. Dengan catatan historis ini, indeks menjadi rujukan bagi negara-negara untuk mengevaluasi posisi mereka,” ungkap Henley Passport Index dalam laporan terbarunya.
Negara-Negara yang Dapat Dimasuki Pemegang Paspor Indonesia
Memiliki paspor Indonesia memberikan keuntungan tersendiri dalam hal perjalanan. Beberapa negara yang dapat dikunjungi tanpa visa atau dengan VOA mencakup negara-negara di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Tidak hanya itu, pemegang paspor Indonesia juga dapat menjelajahi beberapa negara di Asia lainnya seperti Hong Kong, Macau, dan Jepang, dengan syarat tertentu. Program visa waiver untuk pemegang e-passport merupakan bagian dari akses yang lebih mudah ini.
Selain negara-negara di Asia, ada juga banyak pilihan di Eropa, Afrika, dan bahkan Amerika Latin yang menawarkan kemudahan serupa. Contohnya, Serbia dan Turki di Eropa serta Brazil dan Kolombia di Amerika Latin.
Keuntungan dan Tantangan dalam Mobilitas Paspor Indonesia
Peningkatan akses perjalanan bagi pemegang paspor Indonesia menciptakan peluang besar bagi insan bisnis dan wisatawan. Dengan kemampuan untuk menjelajahi lebih banyak negara, warga negara dapat memperluas jaringan dan mendapatkan pengalaman baru.
Namun, masih ada tantangan yang harus dihadapi, seperti kurangnya kesadaran dan informasi mengenai prosedur visa dan perjalanan. Edukasi dan kampanye informasi yang lebih baik akan sangat membantu dalam memaksimalkan potensi ini.
Ke depannya, Indonesia perlu terus memperkuat hubungan diplomatik untuk meningkatkan kekuatan paspornya. Selain itu, pemerintah juga harus berinvestasi dalam promosi pendidikan dan pariwisata untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih diakui di tataran global.