Meningkatnya angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi sorotan di berbagai sektor, membuat banyak pekerja merasa khawatir. Di tengah berita yang bising tentang PHK, banyak karyawan yang merasa perlu untuk mempersiapkan diri dengan baik menghadapi risiko tersebut.
Menurut survei terbaru, 70% pekerja telah mengambil langkah-langkah bijak sebagai persiapan menghadapi kemungkinan PHK. Hal ini menunjukkan kesadaran kolektif di kalangan pekerja mengenai tantangan yang mereka hadapi di dunia kerja saat ini.
Dalam konteks ini, generasi yang paling merasakan dampak besar adalah Gen Z. Hampir tiga dari lima pekerja Gen Z melaporkan merasa cemas akan nasib pekerjaan mereka, dan sebagian besar dari mereka aktif mencari cara untuk mengurangi risiko PHK ini.
Dampak PHK Terhadap Berbagai Generasi Pekerja di Indonesia
Data menunjukkan bahwa karyawan Gen Z—yang lahir antara 1997 hingga 2012—adalah yang paling terpukul oleh kondisi pasar kerja saat ini. Hampir 88% dari mereka melaporkan mengambil langkah untuk mempersiapkan diri menghadapi risiko kehilangan pekerjaan.
Di sisi lain, milenial juga merasakan dampak yang signifikan. Sebanyak 42% dari mereka mengaku cemas akan PHK, menunjukkan bahwa masalah ini melanda hampir semua lapisan generasi pekerja. Keduanya memiliki cara berbeda dalam menangani kecemasan ini, menunjukkan bahwa adaptasi adalah kunci untuk bertahan.
Menariknya, 40% pekerja mengaku menabung lebih banyak dari biasanya sebagai strategi. Menyimpan dana darurat menjadi prioritas bagi mereka agar bisa tetap bertahan dalam masa sulit tanpa pendapatan tetap.
Menciptakan Strategi Menghadapi Ancaman PHK
Banyak pekerja mulai aktif menelusuri daftar pekerjaan yang relevan di pasar. Sekitar 32% dari mereka mengatakan bahwa mereka secara rutin mencari lowongan baru yang sesuai dengan keahlian mereka.
Sementara itu, 24% pekerja di seluruh segmen melaporkan bahwa mereka sedang melamar pekerjaan baru. Ini menunjukkan bahwa ada kesadaran kuat untuk selalu siap beradaptasi ketika situasi memburuk.
Teknologi sepertinya menjadi faktor utama dalam menciptakan ketidakpastian. Data menunjukkan bahwa banyak pekerjaan yang dulu dianggap stabil kini mulai hilang karena otomatisasi dan kecerdasan buatan.
Perkembangan Teknologi dan Pengaruhnya Terhadap Ketenagakerjaan
Sektor teknologi, khususnya, telah mengalami gejolak dengan ribuan PHK yang terjadi. Perusahaan-perusahaan besar berkontribusi signifikan terhadap angka ini, yang menambah kecemasan di kalangan pekerja muda.
Dengan semakin banyaknya tugas yang diambil alih oleh AI, posisi entry-level yang dulunya menjadi jembatan bagi banyak pekerja kini menyusut. Kekhawatiran ini semakin memperburuk situasi bagi generasi muda yang berusaha membangun karier.
Pekerja Gen Z menghadapi tantangan yang unik di pasar kerja, di mana gelar sarjana mereka dianggap kurang relevan. Banyak dari mereka beralih ke pelatihan intensif dan sertifikasi untuk meningkatkan keterampilan di tengah perubahan cepat di industri.